Pengaruh Postur Tubuh
- Love - Laugh - Sharing Project
- Nov 5, 2019
- 3 min read

Kita sebagai manusia sungguh sesuatu hal yang normal saja jika terjadi perubahan mood dalam diri kita. Karena segalanya adalah perubahan. Kadang saat kita mendengar berita buruk langsung membuat kita menjadi sedih, kadang merasa takut, kadang tiba–tiba begitu semangat ketika mendengarkan sebuah musik dan lain sebagainya, itulah sebagian suasana hati yang pernah singgah pada diri kita.
Lalu bagaimana kita bisa mengendalikan mood kita ketika kita merasa takut, kurang percaya diri yang secara tiba tiba menghampiri kita ? Inilah yang akan saya sharingkan dengan para pembaca sekalian. Salah satu caranya adalah dengan mengubah postur tubuh kita.
Mengapa mengubah postur tubuh dapat mengubah mood ? Sebelumnya mari kita ketahui dulu ciri–ciri postur tubuh orang yang takut akan ketinggian atau takut berbicara, atau yang suka punya perasaan panik ataupun depresi, dimana pada umumnya mereka memiliki pandangan mata ke arah bawah, kepalanya menunduk, badan dan bahunya sedikit membungkuk dan nafasnya pelan dan pendek. Lalu bagaimana dengan orang yang semangat ? Tentunya pandangan matanya ke atas, kepala sedikit menengadah ke atas, badan dan bahunya tegak serta nafasnya dalam.
Jadi jika kita ingin keluar dari rasa takut, panik, ataupun mood negatif yang muncul pada diri kita, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mengubah postur tubuh kita dengan cara mengangkat bahu dan kepala serta memandanglah ke atas. Bernafaslah dengan tarikan yang panjang dan hembuskan, lakukanlah paling sedikit 10x. Kemudian jika memungkinkan lakukan lompatan-lompatan kecil di tempat sekejap, maka kita akan keluar dari perasaan depresi tersebut.
Ketika rasa kurang percaya diri itu muncul, ubahlah postur tubuh kita dan lakukan tarikan nafas kemudian melompat-lompat kecil serta kepalkan tangan lalu katakan “yes” beberapa kali secara berulang-ulang.
Mengapa mengubah gerak sangat berpengaruh dengan program pikiran kita yang sedang berjalan ? Karena pikiran kita cuman bisa berpikir satu macam saja. Ketahuilah bahwa pikiran kita itu cara kerjanya digital. (010101) jadi pikiran itu bekerja secara bergantian. Lalu mengapa wanita dapat melakukan begitu banyak kegiatan sekaligus ? Itu karena prosesor mereka sangat tinggi sehingga pergantian 1010101 sangat cepat sekali
Coba bayangkan seorang wanita sedang memasak bisa sambil menelpon, menonton sinetron lalu memberi makan pada anaknya kemudian memerintah pembantu untuk bekerja. Sedangkan pria ketika nonton tv, saat anak menangis dia tidak tau apa yang sedang terjadi karena pria prosesornya lambat. He.. he.. ini benar loh..
Nah kembali ke pokok bahasan semula, saat kita mengubah gerak kita menjadi “positive action” maka pikiran negatifnya akan disingkirkan sementara, dengan kata lain yang keluar pikiran positifnya dan pikiran negatif sementara di-off-kan.
Ambil saja sebuah eksperimen, pembaca boleh lakukan juga, berdirilah dengan badan tegak, busungkan dada anda kemudian mata melihat ke atas, lalu tersenyumlah, kemudian coba bayangkan hal yang sedih-sedih yang pernah anda alami. Ting ting ting…..
Bagaimana pembaca ? Bisakah ? Sangat sulit bukan ? Dengan mengubah gerak demikian otak akan sangat sulit mengakses gambar negatif pada pikiran kita. Sebenarnya metode ini sudah biasa dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya yang masih kecil, contoh ketika kita menangis maka orang tua akan mengajak kita bermain dengan menunjuk ke atas dan mengatakan “Eh liat itu di atas ada cicak melihat mu menangis, masak kamu gak malu ?“ Nah sekejap anak kecil akan terdiam dengan memandang ke atas.
Jadi ubahlah postur tubuh anda dan anda akan bersemangat kembali. Selain postur tubuh, yang juga tidak kalah penting berperan dalam mood adalah gambaran yang ada dalam pikiran kita. Gambaran dalam pikiran kita akan mempengaruhi prilaku maupun tindakan kita. Kadang kita belum melakukan sesuatu sudah mengatakan “Aduh ini pasti sulit sekali“, “Ini tidak mungkin“ Jadi ketika kita belum melakukan sesuatu sudah terbayang tidak mungkin, sulit, dll. Selanjutnya ya.. taulah apa yang akan terjadi ya benar–benar sulit dan lain sebagainya.
Manusia tidak merespon kepada kenyataan, kita hanya merespon terhadap apa yang kita gambarkan di dalam pikiran kita tentang kenyataan tersebut. Misalnya ketika kita melihat seekor ular cobra, lalu apa yang akan anda lakukan ? Lari ? Ya, bagi pria pastinya lari, namun wanita pastinya menjerit “ahhhhhh” kemudian plek..pingsan he..he.. Nah di sini kelihatan bahwa gambar di pikiran kita ular itu adalah mematikan dan sangat berbahaya. Tetapi bila yang melihat itu adalah seorang pawang ular, apa yang dia lakukan ? Ya, ini duit ini dan menangkapnya. Gambaran pikiran pada pawang ini adalah Rp Rp Rp sedangkan gambaran pikiran pada wanita tadi adalah RIP.
Jadi kenyataan sebenarnya adalah tergantung dari apa yang kita gambarkan di dalam pikiran kita.
“ People don’t respond to reality, we only respond to what we think and picture in our mind about the reality “
Sehingga dapat disimpulkan bahwa postur tubuh dan gambaran pikiran kita dapat mengubah mood kita. Semoga sedikit pengetahuan ini dapat menjadi pembelajaran yang berguna bagi pembaca dan dapat dipraktekkan jika takut untuk membunuh kecoak, silahkan busungkan dada, tarik nafas dan guncang-guncang bumi (lompat-lompat di tempat), maka kecoak akan terpijak mati. He..he..



Comments