top of page

Mengenal Emosi dan solusinya

ree

Lagi–lagi kita kembali membahas masalah emosi. Anda tentunya sering mendengar pernyataan mengapa kita sulit mengendalikan emosi bukan ? Setelah emosi meluap kita baru sadar kalau kita telah bertindak gegabah atau telah melukai hati seseorang. Mengapa ini bisa terjadi ? Emosi itu muncul dari mana ? Dan bagaimana cara memanfaatkan emosi itu. Seperti yang kita ketahui bahwa emosi itu sendiri terdiri dari emosi positif dan emosi negatif. Karena itu dalam artikel kali ini, ijinkan saya untuk berbagi dengan anda para pembaca tentang emosi positif & negatif ini.


“IQ bisa membantu seseorang untuk dapat diterima di suatu perusahaan, tetapi EQ bisa membuat seseorang dipromosikan“. Itulah yang sering saya dengar dari seorang best EQ trainer di Indonesia, Anthony Dio Martin. Dari sini bisa kita bisa liat seberapa penting peranan EQ dalam kehidupan kita sehari – hari.


Para pakar di bidang pikiran mengatakan bahwa dalam kondisi normal, peran pikiran sadar dalam mengendalikan semua prilaku manusia hanya 12 %. Sedangkan peran pikiran bawah sadar adalah sebesar 88%.


Dalam hal ini kita bisa melihat mengapa emosi sulit di kendalikan, karena emosi terletak di pikiran bawah sadar yang kekuatannya 9 x daripada pikiran sadar. Kemampuan rasional kita pada pikiran sadar tidak dapat mengambil peran.


Mengapa pada diri kita bisa muncul emosi negatif yang sulit untuk diatasi ? Hal ini terjadi karena proses pembelajaran pikiran bawah sadar kita. Lalu sejak kapan proses pembelajaran pikiran bawah sadar ini bekerja dan ter-program ? Sejak usia janin 3 bulan. Terdapat 3 fase pemograman pikiran yaitu pertama fase tanam ( usia 0 – 7 thn ), saat usia ini komunikasi dengan anak penting sekali untuk memakai kata-kata positif dan mendukung serta memberi kasih. Fase kedua adalah fase model ( 7 – 14 thn ), yaitu fase meniru tokoh yang dikagumi. Dalam hal ini peranan orang tua sangat penting dalam memberi pemaknaan pada setiap kejadian. Dan ketiga adalah fase sosial ( 14 – 21 thn ), dalam hal ini anak mendapat pembelajaran dari teman, buku, majalah, film, internet dan pacar serta sumber lainnya. Jadi jika fase pertama dan kedua perkembangannya lebih banyak ke sisi baik daripada buruk, maka kemungkinan perkembangan selanjutnya cenderung akan memberikan hasil yang baik.


Beberapa emosi dan cara mengatasinya


- Marah ( tersinggung, jengkel, benci, dendam dan sakit hati )

Perasaan marah ini muncul disebabkan adanya sesuatu ketidak adilan dalam persepsi kita. Dimana hal yang terjadi tidak sejalan dengan apa yang kita inginkan/seharusnya. Di sisi lain marah bisa juga terjadi karena kita kurang tidur. He..he.. anda tentu akan bertanya kok kurang tidur ? Ya kurang tidur kan menyebabkan mood kita gak baik. Ketika sesuatu terjadi tidak sesuai harapan maka terjadilah kemarahan.

Solusi :

Mulailah dengan merubah persepsi diri sendiri, apakah benar-benar tidak adil atau hanya salah paham ?, jika benar tidak adil maka sebaiknya dibicarakan dengan baik-baik jadi gak seharusnya marah yah.. karena kalo marah, tampang kita jadi jelek loh..ga percaya ? Coba aja berkaca saat kita sedang marah. He..he.. jika suatu masalah dibicarakan baik-baik maka kedua belah pihak bisa sama-sama senang karena teratasi dengan baik.


- Perasaan bersalah

Perasaan bersalah ini bisa juga efek dari marah. Ketika kita memperlakukan orang dengan tidak adil, maka kita akan merasa bersalah. Hal ini seperti saat kita membatalkan janji dengan teman untuk keluar bareng atau saat kita merusak barang pinjaman teman tanpa sengaja atau sehabis memarahi orang.

Solusi :

Kembali kita kaji apakah kita melakukan ketidakadilan terhadap orang lain ? Atau hanya persepsi kita saja. Jika ya kita berlaku tidak adil, yang harus kita lakukan adalah meluruskan persepsi tsb dan setelah itu kita juga perlu memaafkan diri sendiri.


- Kecewa

Kecewa ini terjadi di saat kita tidak bisa mewujudkan apa yang kita inginkan/harapkan. Sehingga kita akan mengira bahwa usaha kita sia–sia.

Solusi :

Pastikan kita menentukan standar pencapaian yang baru yang lebih mudah untuk diraih. Contoh ketika target lawan jenis yang kita kejar ternyata memilih orang lain, lantas apa yang harus kita lakukan ? “Cinta ditolak dukun bertindak“ ? he..he..tidak dianjurkan yah. Tentunya gak perlu hanyut dalam kekecewaan dong. Tentukan target baru karena masih ada banyak wanita / pria yang lebih cocok tentunya.


- Sedih

Perasaan sedih akan terjadi di saat kita kehilangan hal yang menurut kita sangat berharga seperti kehilangan pekerjaan, cinta ditolak juga bisa sedih ya, kehilangan uang karena ditipu, meninggalnya orang yang dicintai, selisih satu nomer dari undian berhadiah, dll.

Solusi :

Karena berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang berharga tentunya dengan mendapatkan kembali yang hilang atau mendapatkan pengganti yang hilang adalah solusinya. Jadi kalo handphone hilang ya beli baru yah.. Kalau istri hilang apakah mesti cari istri baru ? Tentu tidak. Coba lapor polisi atau cari di mall, barangkali lagi shopping..he..he..hanya becanda jangan anggap serius yah.


- Kesepian

Ketika kita dilanda oleh perasaan yang satu ini, biasanya kita akan mencari kesibukan termasuk saya sendiri. Kesibukan seperti nonton tv, menyibukkan diri di depan komputer, ke shopping mall atau ke salon ( bagi yang cewek ya ). Namun jika kegiatan itu tidak melibatkan orang lain, maka perasaan kesepian itu tetap saja ada karena kita adalah mahluk sosial. Mahluk sosial yang tumbuh dan berkembang di sekeliling orang yang ia perduli dan kasihi.

Solusi :

Carilah teman/pasangan anda dan jalinlah hubungan yang bermakna. Hubungan lewat pertemuan interaksi fisik nyata bukan lewat sms, telpon atau chat di internet.


- Takut ( khawatir, gelisah , cemas )

Takut ini merupakan emosi positif, mengapa ? Karena ia memberikan sinyal bahwa akan terjadi sesuatu yang mana kita belum siap untuk menghadapi kejadian itu. Contohnya seperti ketika kita tiba-tiba ditunjuk sebagai presenter suatu produk untuk keesokan harinya pada saat rapat, atau seperti pada saat menjelang mengikuti ujian diperkuliahan / psikotest di suatu perusahaan.

Solusi :

Persiapkan diri sebaik mungkin dan berusaha sebaik mungkin serta tidak lupa berdoa untuk mendapatkan kemudahan dan kelancaran.


- Frustrasi

Perasaan ini timbul di saat kita telah berusaha dengan segenap cara namun hasilnya tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Itulah perasaan frustasi.

Solusinya

Meminta saran dari teman atau mencari di buku, internet penyelesaian atas masalah tsb atau konsultasikan dengan pakarnya. Jika memang tidak memungkinkan, boleh saja berhenti total untuk sementara waktu.


Dari beberapa emosi yang telah kita bahas di atas, maka kunci utamanya lebih ke be mindful. Selalulah sadar akan apa yang sedang terjadi pada pikiran kita ( kita sebagai pengamat dari pikiran kita ). Sehingga tidak akan terjadi emosi yang meledak yang bisa menyebabkan kerugian pada diri kita, yang akhirnya akan berakibat penderitaan bagi diri kita juga. Kita hendaknya bisa mengkaji ulang setiap keadaan yang terjadi di depan mata kita maupun yang kita rasakan dan menarik kesimpulan secara bijaksana.


Ketika emosi negatif muncul, carilah tempat yang tenang untuk melihat dan menganalisa emosi ini. Emosi ini nanti akan reda dan hilang dengan sendirinya sehingga kita bisa terhindar dari tindakan bodoh yang bisa merugikan diri sendiri akibat emosi negatif tsb.


Hal yang tak kalah penting adalah kita juga perlu mengindentifikasi emosi secara benar, agar tidak terjadi kesalahan dalam mengatasi emosi. Jangan menamakan emosi yang komplikasi dengan kata stress, hal itu tidak akan menetralkan emosi anda.


Carilah penyebab dari emosi, kemudian cek kembali persepsi kita, mengapa orang lain tidak bisa menerima tindakan kita. Selanjutnya adalah tahap memaafkan. Langkah paling bijak adalah memaafkan, dengan demikian kita melepas beban dalam diri kita.


Segalanya memang tidak semudah teori yang disampaikan/diucapkan, namun setelah kita tau tools-nya maka setidaknya kita telah mengetahui dan bisa mencoba untuk berubah menjadi lebih baik. Tidak ada yang namanya perubahan secara instant, semuanya butuh yang namanya proses. Mari kita bersama-sama meningkatkan kecerdasan emotional kita. Seribu langkah akan tercapai dari dimulainya satu langkah pertama. Kalimat yang sering saya ucapkan sebagai motivasi adalah “Sungguh sulit jika aku terpaksa, begitu mudahnya jika aku mau“.


Sebelum saya akhiri artikel ini, saya ingin menyampaikan 7 prinsip utama dalam kecerdasan emotional yang saya kutip dari buku smart emotion karya Anthony Dio Martin sebagai berikut :

1. Bukan emosi yang mengendalikan saya, tetapi sayalah yang mengendalikan emosi saya.

2. Sayalah pencipta suasana dan isi interaksi saya dengan orang lain.

3. Pikiran mempengaruhi emosi saya, selanjutnya emosi mempengaruhi kualitas tindakan saya.

4. Di balik sikap dan prilaku seseorang, terdapat emosi terselubung.

5. Pertarungan emosi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan menyebabkan kesuksesan atau kegagalan saya.

6. Suatu kebiasaan lama dapat diubah, jika terdapat kebiasaan baru yang lebih menyenangkan daripada kebiasaan sebelumnya.

7. Emosi adalah kekuatan dahsyat yang dapat melampaui batas kesadaran dan fisik manusia.

Be Emotionally Intelligent

Comments


bottom of page