top of page

Mental


ree

Dalam setiap seminar yang pernah saya hadiri maupun audio video mengenai pengembangan diri yang pernah saya dengar, hal pokok yang paling penting dan berpotensi adalah sebuah mental. Metal ini akan mempengaruh sikap kita dalam bertindak dan berprilaku yang mana akan mengarahkan kita kepada akan menjadi apa kita kedepannya.Beberapa mental yang kita pernah dengar seperti mental positif, optimis, keteguhan hati, kadang juga ada yang mengatakan mental baja dan lain sebagainya.

Setiap hari tentunya kita dihadapi dengan masalah yang terjadi diluar lingkungan kita baik itu masalah pasangan hidup, keluarga, persahabatan, karier dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut tentunya kita membutuhkan mental yang baik untuk mengatasi hal tersebut.


Misalnya bagi seorang salesman, mereka harus memiliki mental yang tetap optimis untuk menawarkan produknya walaupun telah terjadi banyak penolakan dari calon customer.

Kemudian ketika seseorang bertekad untuk menjadi seorang wirausaha dari seorang karyawan. Tentunya dia memiliki mental positif yang sangat kuat untuk mencapai cita – cita yang diinginkannya dengan menghadapi segala tantangan yang belum pernah di hadapi sebelumnya. Ketika mental kita loyo sampai ditengah jalan, apa yang akan terjadi ? cita – cita sebagai wirausaha tentunya akan sangat sulit tercapai.

Juga bisa kita lihat ketika terjadi kesalahpahaman didalam sebuah persahabatan, jika kita memiliki mental bobrok, maka mudah bagi orang lain untuk merusak persahahabatan kita dengan teman kita. Sedikit saja di – kompori wah.. emosi sudah meledak, itu tandanya kita memiliki mental yang yang sangat jelek.


Hi, Pembaca yang saya hormati, kenalkah dengan istilah lapar mental? nah mental yang satu ini juga sangat berbahaya. Ketika kita bersikap baik pada orang lain, dan orang itu tidak merasakan maksud baik kita atau malah membalik balas bermaksud jahat, kemudian kita akan berkata “ aku baik padamu, kenapa sikapmu begitu kejam terhadap ku ? “. ini namanya lapar mental. Ada beberapa lapar mental seperti lapar perhatian, lapar keinginan, lapar status, lapar penghormatan, lapar penghargaan dan lain sebagainya.


Nah, kalau lapar fisik, ketika perut bunyi itu tandanya kita mesti memasukkan makanan kedalam tubuh kita, bahkan Waktu tidur pun, kalau lapar tiba – tiba datang menyerang kita pun bisa terbangun. Ini merupakan lapar fisik yang mana bisa dirasakan karena sifatnya sangat kasar. Tapi waktu lapar mental, kita sulit merasakan, karena sangat halus sekali. Kita cuman bisa merasakan jengkel. Ketika kita melihat muka orang cemberut, kita pasti bisa merasakan wahh.. kok ga senyum ya orang ini, senyum dong kalau lihat orang. Nah ini lapar senyum.he..he.. atau kemarahan lain pun termasuk lapar mental.


Nah kita bisa melihat bahwa mental diri itu sangat memegang peranan penting didalam diri kita. Dari mana munculnya mental diri ? mental diri terkait dengan konsep diri dan kepercayaan. Dalam kesempatan ini saya akan sharing tentang konsep diri yang saya ketahui dan telah pelajari.

Konsep diri ini terkait dengan semua upaya yang kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan diri kita untuk mencapai prestasi didalam bidang apapun. Ketika kita di tanya “ siapakah diri anda menurut pemikiran anda ?” jawaban yang muncul merupakan konsep diri anda.

Konsep diri merupakan cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalamn dan interaksi dengan lingkungan, dan mendapat pengaruh dari orang – orang yang dianggap penting.


Kita punya konsep diri besar dan kecil. Konsep diri besar itu adalah cara padang keseluruhan dari diri kita. Sedangkan konsep diri kecil seperti pengaruhi pada cara berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak dalam berhubungan dengan orang lain dan segala sesuatu yang kita kerjakan.

Konsep diri merupakan sistem mental yang mengendalikan apa yang kita pikiran, ucapkan, lakukan dan rasakan. Tanpa upaya sadar dari diri sendiri untuk mengubah konsep diri , maka kita terus akan seperti yang telah kita jalani selama ini .

Konsep diri terdiri dari tiga komponen utama yang saling mempengaruhi satu sama lain. Jika kita mengerti cara membuat satu konsep diri yang baru, maka kita dalam menghapus konsep diri yang buruk yang ada dalam diri kita yang tertanam sebelumnya.


Konsep diri itu diibaratkan sebuah meja. Meja yang berdiri dengan kokoh tentunya paling tidak sedikitnya mempunyai 4 buah kaki meja. Bila kaki meja adalah pengalaman atau kejadian pengalaman positif, maka konsep diri yang terbentuk adalah sesuatu yang positif dan sebaliknya.

Sebuah contoh, coba bayangkan, ketika seseorang anak mendapat juara 1, kemudian nilai ujian mendapat 100, mendapat pujian dari guru, hadiah dari orang tua. Ini adalah kaki kaki meja yang terbentuk. Hi.. Para pembaca, bisakah membayangkan konsep diri apakah yang dimiliki oleh seorang anak ini ? ya.. betul sekali saya anak yang pintar. Dan sebaliknya ketika kaki – kaki meja pendukungnya adalah mendapat nilai ujian 50, di strap guru didepan kelas, kata guru anak yang bodoh, ditertawakan teman ketika tidak bisa mengerjakan contoh latihan yang diberikan guru. Tentunnya konsep anak tersebut adalah saya anak yang bodoh.


kuat tidaknya kaki pendukung suatu meja tergantung dari beberapa hal pertama siapa yang dipandang punya pengaruh. Seperti waktu kecil tentunya orang tua dan guru memiliki pengaruh paling kuat dan ketika kita beranjak dewasa bisa bertambah menjadi pemuka agama, pacar, para motivator, kawan dekat ,pasang hidup,mentor dan lain – lain. Kedua pada level berapa tingkat perasaan itu muncul sebagai kaki pendukung. misalnya saat perasaan sedih, saat senang, malu atau kecewa. Contoh ketika saat sekolah, guru menyuruh menyelesaikan latihan di depan kelas dan tidak bisa, kemudian di suruh berdiri didepan kelas, maka pengaruh emosi / perasaan atas kejadian ini akan membekas pada anak. Menjadikan sang anak bisa saja kurang percaya diri, pemalu atau merasa bodoh kelak. Ketiga yaitu perulangan , semakin sering terjadi semakin kuat pengaruhnya. Ketika selalu tidak bisa mengerjakan soal matematika dan orang tua ngatakan “ kamu kok bodoh kali, uda diajarin beberapa kali pun tidak ngerti, anak sapa sich ini ? “ nah..dalam pemikiran tentunya punya 2 pertanyaan. Pertama ya saya memang bodoh,lalu kenapa ?. kedua emang anak sapa saya ini ? anak tetangga kok bisa tinggal disini. he..he.. nah ini namanya perulangan pengalaman negatif yang membentuk konsep diri. Didalam konsep diri terdapat tiga komponen yang terdiri dari diri ideal, citra diri dan harga diri.


Diri ideal adalah sosok individu yang kita ingin menjadi dimasa depan. Setiap orang punya ideal diri baik secara sadar atau tidak sadar. Jika seseorang tidak punya ideal diri, berarti dia tidak ingin mejadi siapa – siapa. Diri ideal bisa mengarahkan kita pada perkembangan diri dan kepribadian. Seperti ketika kita mengidolkan seorang artis, kita akan coba berpakaian seperti artis tersebut, cara bernyanyinya, cara berjalan, cara berbicara. Kita selalu membandingkan diri kita dengan dengan diri ideal yang kita tetapkan.

Pemilihan diri ideal sangat berpengaruh pada diri kita menuju perkembangan diri, ketika kita memilih diri ideal yang baik maka kita akan menjadi baik, tetapi jika kita tertarik pada diri ideal yang jelek otomatis kita akan mengarah ke hal yang jelek. Ketika orang tua menetapkan nilai ujian harus dapat 100 itu adalah diri ideal, dan ketika kita dapat nilai 60 atau 70 disitulah terbentuk citra diri, dari citra diri menentukan harga diri sang anak.

Citra diri, cara anda melihat diri anda sendiri dan berpikir mengenai diri anda pada waktu saat ini. Seperti ketika anda bercermin, ketika yang ada didalam pikiran anda “ aku cantik ya.” “aku macho ya “, dan lain sebagainya seperti percaya diri, mampu atau pun bego, pemalu atau kesan lainya itulah yang disebut citra diri. Apa pun kesan yang muncul dari sosok orang di dalam cermin itulah yang dimaksudkan dengan citra diri.


Perubahan atau peningkatan konsep diri yang paling cepat akan terjadi bila kita mengubah citra diri. Saat kita melihat diri kita sendiri dengan cara yang berbeda. Kita akan bertindak dengan cara yang berbeda. Bila kita bertindak berbeda, kita akan merasakan berbeda. Karena tindakan dan merasa berbeda tentunya kita akan mendapatkan hasil yang berbeda.

Harga diri, berapa ya harganya ? tapi bukan itu maksudnya. Harga diri ini merupakan sebuah perasaan seberapa suka anda pada diri anda sendiri. Semakin anda menerima diri anda, dan hormat pada diri anda sendiri sebagai orang yang berharga dan bermakna, maka anda akan semakin positif dan bahagia. Orang yang memiliki harga diri yang baik, maka memiliki kepribadian yang menentukan sikap dia untuk mencapai keberhasilannya.


Harga diri merupakan hasil perbandingan antara diri ideal dan citra diri. Bila citra diri anda sejalan atau mendekati diri ideal anda, maka harga diri anda akan tinggi. Bila citra diri anda tidak sejalan atau bahkan sangat jauh dibandingkan dengan diri ideal , maka harga diri anda akan rendah.

Kesimpulanya bahwa diri ideal adalah orang yang anda sangat ingin menjadi disuatu waktu dimasa depan. Diri yang ideal menentukan arah dari hidup, pertumbuhan, dan evolusi diri anda. citra diri adalah cara anda melihat diri anda sendiri dan menentukan prestasi anda saat ini. Harga diri anda ditentukan oleh hubungan antara diri ideal dan citra diri anda.

Harga diri berbanding lurus dengan citra diri. Jika citra diri baik , maka harga diri akan tinggi,sebaliknya jika citra diri jelek , maka harga diri akan rendah.


Konsep diri terbentuk saat kita masih kecil ( SD) yang selama ini tanpa kita sadari, ketika orang tua menuntut anak untuk mendapat nilai 100 pada mata pelajaran itulah diri ideal. Dan ketika anak kurang pengalaman dalam mendapat nilai 45 itulah citra diri. Saat citra diri dan ideal diri tidak sebanding ditambah orangtua merasa kesal, memukul, memarah atas nilai yang tidak memuaskan, hal ini mengakibatkan harga diri anak jatuh. Sehingga anak kecil yang kurang mendapat informasi yang banyak memberi pemaknaan pada diri sendiri “ saya anak yang bodoh “

Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa prestasi akademik sangat berpengaruh dengan konsep diri anak terutama dibangku SD. Hubungan tersebut dapat dilihat bahwa prestasi akademi menentukan konsep diri baik kegagalan atau keberhasilan dalam akademi. Dari konsep diri itu mempengaruhi keberhasilan akademik. Kedua hal ini saling mempengaruhi dan menentukan. Faktor lain yang berpengaruh juga seperti lingkungan , pribadi dan pendidikan non formal.

Dari penjelasan ini , kita ketahui bahwa pengaruh terbentuknya mental kita salah satunya adalah faktor konsep diri. Setelah kita mengetahuinya kita bisa mengecek kedalam diri kita bahwa konsep diri apa yang telah kita tanam. Jika hal itu tidak memberi kebaikan pada kemajuan diri yang kita inginkan maka tinggalkanlah dan bentuk lah konsep diri yang positif bagi diri kita sendiri.

Comments


bottom of page