top of page

Keseimbangan material dan spiritual


ree

Didalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani segalanya tentunya tidak terlepas dari materi yang kita gunakan. Kita selalu mengejar materi untuk pemenuhan hidup kita baik dari sisi kebutuhan maupun keinginan. Kita selalu mencari dan mencari apa yang kita inginkan bahkan dengan segala cara.

Pencarian materi itu menjadikan kita kadang berpikir kita tidak cukup waktu untuk menjalankah hidup ini, sehingga kehidupan menjadi tawar, kehilangan teman, dalam dunia bisnis saling siku dengan komptetitor, bekerja tanpa kenal lelah untuk se-akan akan mengejar materi.


Ketika kita telah meninggal apa yang kita bawa? dalam kesempatan ini saya tidak akan bercerita tentang lahir disurga atau pun topik mengenai kerohaniaan. Namun saya ingin mengingatkan bahwa seberapa penting juga pengembangan diri dalam dunia spiritual. Ketika kita mengejar materi hidup tanpa ada pengembangan spirtual, maka kita akan merasa sesuatu yang kurang.

Saya jadi teringat ketika teman saya mengatakan “ mama saya tidak membenarkan saya kevihara, nanti bisa vegetarian seumur hidup bahkan menjadi bhiku “ wah. Wah… ini sungguh menyesatkan.. apakah benar demikian ? apakah separah itu kalau kita mendalami spiritual ? tentunya tidak kalau memiliki pemahaman yang benar.


Kembali kepada mengapa seseorang perlu belajar agama ? apakah mesti setelah kita bangkrut dalam bisnis, di tipu rekan bisnis, tertimpah bencana, lantas kemudian baru berdoa “ oh Tuhan mengapa anda tidak adil pada saya ?”sepertinya itu telah telambat. Banyak orang akan berkata “ saya tidak tertarik dengan agama , itu hanya buang2 waktu saja. “ bila kita mempelajari agama apakah kita mesti menjadi seorang pendeta, ustat, ahli agama atau bahkan bhiku ? jawabannya tentu tidak. Lantas apa pentingnya belajar agama ?


Ingat, ketika kita belajar agama, pelajari lah ajaran Nya, jangan ritualnya. Itu akan membuat anda menjadi lebih pusing, karena ritual itu biasanya disesuaikan dengan budaya2 atau pun kebiasaan. Masing - masing punya cara yang berbeda namun intinya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dengan banyak membaca buku rohani dan belajar untuk mempraktekkan maka tentunya bhatin kita akan lebih damai karena kita memahami jalannya kehidupan yang kita lalui setiap saat. Dengan membaca buku rohani akan membuka mata kita sehingga semakin jelas dan terperinci semua apa yang Tuhan ajarkan.


Lantas ada yang mengatakan “ lah kita kan masih muda, agama seperti nya tidak begitu penting, nunggu ampe tua baru belajar juga tidak terlambat“. Nah pernyataan ini salah satu takutnya belum tua uda mati loh. Tentu terlambat bukan ? he..he.. kalo belum mati, uda tua mata rabun juga sulit baca buku.


Nah , napa mesti dari muda ? justru dari muda itu perlu belajar spiritual karena kita masih muda, masalah yang didepan mata tentunya akan banyak kita hadapi kedepannya.


Kita tidak tau ada masa masa, ada saat nanti, didalam kehidupan kita tentunya akan menghadapi masalah yang sulit. Pada saat itulah perlu pencerahan. Disaat itu lah perlu nya agama sebagai spiritual untuk pencerahan persoalan yang rumit sekali , dan Ajarannya akan sangat membantu.

Apakah pasti kita akan menjumpai keadaan yang rumit ? jawabanya oh ya.. Anak muda, kehidupan itu tidak lancar, seperti roda pedati. Kehidupan itu menarik. Hal yang menarik yang sering kita jumpai seperti “ mengapa kita harus berada dalam keadaan seperti ini ?” , “mengapa saya bernasib sial seperti ini ? “


Ya bagi yang tidak mengerti akan mengatakan “ ya sudah lar nasib mu terima saja lar “ . lantas apa Tuhan tidak punya mata ? apakah Tuhan adil ini pertanyaan yang sering kita dengan. Lah coba pikiran jika kita tidak memahami arti Tuhan itu sebenarnya kita akan menjadi putus asa dan tidak ama berjuang.

Ingat kah dengan bait :

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan Setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap Orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. <Matius 7:8, Lukas 11:10>
Dan Tuhanmu berfirman : berdoalah kepadaku, Niscaya akan ku perkenankan bagimu. < QS : Al Mu’min 60 >
Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiranAdalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk.< Dhammapada 1:1 >

Ketika kita mengembangkan spiritual dan memiliki pemahaman dan pelaksanaan yang baik akan mengetahui bahwa semua berkah berasal dari tuhan sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pemaknaan hidup kita. Karena tuhan penuh kasih.


Pada kesempatan saya kali ini, yang ingin saya sampaikan bahwa pengembangan spiritual kita tidak kalah penting dalam kehidupan ini, ingat bahwa selain kita berjuang juga tidak tertutup penentunya ada pada yang diatas. “we do our best and let god take care of the rest “

Sebenarnya dalam hidup, paling sedikit kita harus mengembangkan diri untuk memenuhi 8 aspek kehidupan agar hidup seimbang. 8 aspek kehidupan itu mencakup spiritual, finansial, bisnis-karier, keluarga, pengembangan diri, wisata, sosial dan materi.

Comments


bottom of page