top of page

Gratitude

Updated: Nov 6, 2019


ree


Kebahagiaan bisa di capai dengan 2 cara, 1 kebahagiaan memberi dan kebahagiaan menerima, Kali ini kita akan membahas kebahagiaan menerima. jika kita tidak bisa menyingkapi dengan bijaksana maka kebahagiaan itu akan hilang. Hal ini berkaitan dengan rasa puas, dan  bagaimana menyikapi ketika timbul perasaan tidak puas tsb.

Salah satu rejeki jika kerja di perusahaan , ya.. bonus tahunan yang di nanti natikan setiap karyawan. Ada yang merasa dapat terlalu dikit, tapi tidak ada yang merasa dapat terlalu banyak ya :) he.. he.. Banyak dikit itu tidaklah memiliki sebuah standard apakah seseorang merasa bahagia. Dapat 5jt anda bahagia ? 10jt anda bahagia ? 20jt anda bahagia ? Bahkan dapat 100jt apakah menjamin yang menerima rejeki ini bahagia ? Jawabannya maybe. Ya maybe yes maybe no. Mengapa ? Ketika seseorang memutuskan untuk bahagia maka bahagia lar dia. Ketika seseorang merasa kekurangan, tidak puas maka dia tidak akan bahagia. Mengapa bisa demikian ? darimana alasan tersebut ?


Kebahagiaan itu didapat dari cara berpikir kita bagaimana menempatkan setiap kejadian yang telah terjadi dari faktor luar kita. Ketika kita memaknai-nya dengan baik dan benar maka kebahagiaan itu akan muncul dan hidup pun akan lebih leluasa dan nyaman. Ketika vit B yang dinanti-nantikan belum muncul, hati begitu senang sekali, pingin sekali kebahagiaan itu cepat datang atau hadir di depan mata. Namun ketika rejeki itu telah berada di tangan kita, muncul perasaan tidak bahagia. Mengapa ? Salah duanya karena kita tidak memiliki rasa puas, kita kadang membanding bandingkan dengan orang lain. Kita tidak melihat ke dalam diri kita bahwa kita telah mendapatkan rejeki. Tetapi ketika kita bisa melihat keadaan dan situasi dengan kondisi ini, dan berterima kasih atas anugerah yang telah diberikan maka kita akan merasa puas karena di luar sana masih banyak orang yang bahkan lebih kurang beruntung dari kita. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak mendapat rejeki alias vit B tersebut ? Segalanya ada faktor penentu, bukan tidak dapat namun belum dapat. Menyikapi hal ini haruslah dilandasi dengan pemikiran yang bijaksana sehingga tidak menjadi tekanan bagi diri sendiri yang kadang bisa memperburuk suasana hati pribadi itu sendiri.


Memang jaman sekarang kita mengenal yang namanya krisis global, kosa kata ini begitu familiar di telinga kita, bahkan tanpa kita sadar kita telah menggunakannya sebagai suatu alasan. Mengapa saya katakan demikian ? Saya menjumpai banyak temen yang ketika di ajak untuk makan bersama di sebuah cafe yang harganya wajar-wajar saja pada saat bulan muda, dengan mudah dia menjawab “ tidak lar , krisis global “ tapi tau tidak pembaca, saya pernah menjumpai teman saya ini borong dvd di sebuah pasar. Apakah ini namanya krisis global ?


Trus ada lagi teman saya ketika bicara sedikit-sedikit menyinggung krisis global seakan-akan menggambarkan dia itu miskin gitu. Sesungguhnya itu adalah hal yang menyedihkan, jadi terkesan dia memiliki citra diri yang cukup rendah. Sebenarnya hal ini sangat tidak baik buat diri kita sendiri, coba anda perhatikan, mengapa saya bilang citra diri yang jelek. Punya orang tua pebisnis, dia sendiri kerja di sebuah perusahaan besar, gaji boleh lar dibilang cukup buat kebutuhan dia. Apa ini benar dinamakan krisis global ? Kalau mau dibilang krisis global ya setidaknya pengangguran, ini uda ada kerjaan malah mengeluh dengan alasan krisis global.


Hi para pembaca, ketahuilah bahwa setiap kondisi yang kita jalani sekarang ini, setiap hari akan memberi efek bagi diri kita di kemudian hari, jadi berhati-hatilah dalam berpikir dan berargumen tentang diri kita sendiri, karena itu secara tidak langsung akan membentuk citra diri kita di mata orang lain dan akan berakibat jelek pada diri kita jika kita memiliki citra diri yang buruk atas penilaian diri kita sendiri tanpa kita sadari.


Bagaimana agar kita merasa bahagia atas segala rejeki yang kita terima ? Hal yang paling penting adalah memiliki rasa syukur. Mengapa demikian ? Sebelum membahas lebih jauh saya akan memberikan definisi syukur yang diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )

Ø Syukur = rasa terima kasih terhadap Tuhan.

Ø Bersyukur = berterima kasih

Ø Mensyukuri = berterima kasih kepada Tuhan karena sesuatu hal


Dari definisi di atas tampak jelas bahwa syukur merupakan suatu bentuk komunikasi atau ungkapan hati kita, ungkapan terima kasih yang tulus kepada Sang Pencipta atas nikmat, berkah, rejeki atau impian yang kita dapatkan. Cara yang paling mudah untuk bisa bersyukur, menimbulkan perasan syukur yang tulus adalah dengan belajar melihat ke bawah jangan melihat ke atas.


Banyak orang yang tidak bersyukur karena hanya melihat kondisi orang lain yang berada di atas mereka. Biasanya orang akan membandingkan dirinya dengan orang lain yang, misalnya lebih kaya, lebih mapan, lebih cantik, lebih sukses, lebih gagah, lebih pinter, lebih trampil, lebih ini, lebih itu. Padahal harus diingat bahwa Britney Spears yg punya segala kelebihan di atas saja jatuh terpuruk dalam ketidak-bahagiaan.


Jika kita selalu melihat ke atas, kita menjadi lupa bahwa sebenarnya hidup kita sendiri sesuatu yang ajaib, luar biasa, dan harus kita syukuri. Dengan selalu melihat keatas, apalagi diiringi dengan munculnya perasaan iri dan dengki terhadap kelebihan orang lain, biasanya muncul perasaan marah dan kecewa.


Nah ini mesti hati-hati karena perasaan marah dan kecewa itu dalam map of consciousness level energinya rendah. Hal tersebut akan menghambat pengembangan diri kita. Untuk level–level pada map of consciousness akan saya bahas pada kesempatan artikel lain.


Cara mudah untuk menimbulkan rasa syukur adalah dengan membandingkan kondisi kita dengan orang yang berada di bawah kita. Saat kita melihat orang–orang yang kondisi hidupnya tidak sebaik hidup kita, pada saat itu kita akan bisa merasa bersyukur. Oh.. ternyata masih ada orang-orang yang kondisi hidupnya kurang beruntung dibandingkan ( berada di bawah ) kita.

Cuman disarankan jika ingin membandingkan diri kita dengan orang lain, yang berada di bawah kita, lakukanlah dengan penuh kesadaran dan hati-hati. Karena biasanya tanpa disadari, kita akan merasa bangga. Dan rasa bangga ini merupakan level energi yang tidak baik.

Jadi cara paling baik untuk bersyukur adalah dengan memutuskan untuk bersyukur. Titik. Gak usah pake syarat ini atau itu. Akan lebih baik jika kita setiap hari mengembangkan rasa bersyukur ini karena akan memberikan efek energi positif dalam diri kita sehingga kita penuh berkah dalam menjalani hidup dalam keseharian.


Comments


bottom of page